AAI


.

MAKALAH ASISTENSI AGAMA ISLAM ( AAI )
LONG LIFE EDUCATION IN ISLAM






Disusun oleh :

Nama Mahasiswa : Novita Fitriatul Aini Wibowo
Jurusan : Biologi
NIM : M0411050





JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena berkat Kasih SayangNya penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul "Long Life Education in Islam" tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.





Surakarta, 14 Desember 2011

Penulis








BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi semua orang. Dalam ajaran agama Islam pendidikan mendapat posisi yang sangat penting dan tinggi. Karenanya, umat Islam mempunyai perhatian yang tinggi terhadap pelaksanaan pendidikan untuk kepentingan masa depan umat Islam.
Agama Islam memiliki substansi ajaran yang diakui lebih sempurna dan kompherhensif dibandingkan dengan agama-agama lainnya yang pernah diturunkan Allah SWT sebelumnya. Karena agama islam dipersiapkan untuk menjadi pedoman hidup manusia sampai akhir zaman. Islam tidak hanya mengatur cara mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat, ibadah dan penyerahan diri kepada Allah saja, melainkan juga mengatur cara mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia termasuk di dalamnya mengatur masalah pendidikan. Sumber untuk mengatur kehidupan dunia dan akhirat tersebut adalah al Qur’an dan al Sunnah.
Sebagai sumber ajaran, al Qur’an sebagaimana telah dibuktikan oleh para peneliti ternyata menaruh perhatian yang besar terhadap masalah pendidikan dan pengajaran. Demikian pula dengan al Hadist, sebagai sumber ajaran Islam, diakui memberikan perhatian yang amat besar terhadap masalah pendidikan. Nabi Muhammad SAW, telah mencanangkan program pendidikan seumur hidup ( long life education ).

B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud long life education?
2. Apakah peran islam dalam proses long life education?
3. Apakah manfaat dari Long life education?


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari long life education
2. Untuk mengetahui peran islan dalam proses long life education
3. Untuk mengetahui manfaat dari long life education

D. Manfaat
1. Dapat memahami maksud dari long life education
2. Dapat mengetahui peran islam dalam proses long life education
3. Dapat mengetahui manfaat dari long life education






















BAB II
LONG LIFE EDUCATION IN ISLAM

A. Pengertian
Long life education adalah suatu proses pendidikan jangka panjang atau proses pendidikan seumur hidup yang dilakukan oleh manusia. Long life education adalah suatu konsep yang menekankan bahwa belajar itu tidak hanya berlangsung pada masa tertentu, ruang tertentu, ataupun pada tempat tertentu. Tapi lebih dari itu, dikatakan bahwa belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung sepanjang kehidupan seseorang. Konsep belajar seumur hidup atau long life education sering pula dikatakan sebagai belajar berkesinambungan (continuing learning). Karena ilmu tidak akan akan ada habisnya. Semakin banyak kita mencari ilmu maka akan semakin kita merasa kurang akan ilmu yang lain. Long life education ini menegaskan bahwa pada hakekatnya pendidikan itu tidak mengenal akhir. Agama islam juga mewajibkan seluruh umat islam untuk belajar seumur hidup.

B. Kewajiban menuntut ilmu
Long life education atau belajar seumur hidup merupakan kewajiban setiap umat islam tidak mengenal usia, status, ruang dan waktu serta yang lainnya. Orang kaya, orang miskin, tua, muda, besar, kecil, kulit hitam, ataupun kulit putih, semuanya wajib menuntut ilmu. Jika kita telisik, konsep long life education sesungguhnya telah lama ada dalam ajaran Islam sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya : ”Tuntutlah ilmu oleh kalian mulai sejak di buaian hingga liang lahat”. (Al-hadis)
Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa aktivitas belajar seumur hidup atau long life education telah menjadi bagian dari kehidupan kaum muslimin. Dan setiap kaum muslimin wajib untuk melaksanakannya. Di dalam Al-Quran dan Al-Hadist juga terdapat beberapa perintah yang mewajibkan bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan untuk menuntut ilmu. Salah satu kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadist Nabi Muhammad SAW:
“Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan”. (HR. Ibnu Abdulbari)
Dari hadist ini kita memperoleh pengertian, bahwa agama Islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang yang berilmu dan berpengetahuan agar dapat memecahkan persoalan hidup di dunia maupun untuk bekal di akhirat nanti.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat wajiblah ia mengetahui ilmunya pula dan barang siapa yang meginginkan kedua-duanya wajiblah ia memiliki ilmu kedua duanya pula” (HR. Bukhari dan Muslim).
Long life education dalam islam bertujuan agar umat islam senantiasa mengup-grade ilmu yang mereka miliki dan supaya kaum muslimin terhindar dari belenggu kebidohan. Karena kebodohan merupakan sebab utama seseorang terjerumus ke dalam kemaksiatan dan kefasikan, bahkan ke dalam kemusyrikan atau kekafiran. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Kebaikan anak Adam adalah dengan iman dan amal shalih, dan tidaklah mengeluarkan mereka dari kebaikan, kecuali dua perkara: Pertama: Kebodohan, kebalikan dari ilmu, sehingga orang-orangnya akan menjadi sesat. Kedua: Mengikuti hawa-nafsu dan syahwat, yang keduanya ada di dalam jiwa. Sehingga orang-orang akan mengikuti hawa-nafsu dan dimurkai (oleh Allah)”. (Majmu’ Fatawa 15/242)
Dari hadits di atas dapat diketahui bahwa kebodohan akan dapat mengeluarkan umat islam dari kebaikan. Maksudnya, apabila umat islam itu bodoh maka ia tidak akan bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah secara haq. Sehingga ia tidak akan mendapatkan suatu kebaikan dari apa yang ia lakukan.
Kemudian dilihat dari segi ibadah, menuntut ilmu itu sangat tinggi nilai dan pahalanya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
“Sungguh sekiranya engkau melangkahkan kakinya di waktu pagi (maupun petang), kemudian mempelajari satu ayat dari Kitab Allah (Al-Quran), maka pahalanya lebih baik daripada ibadat satu tahun”.
Menuntut ilmu sendiri sangat tinggi nilainya dilihat dari segi
ibadah dikarenakan amal ibadah yang tidak dilandasi dengan ilmu yang
berhubungan dengan itu, akan sia-sialah amalnya. Menurut Syaikh Ibnu Ruslan :
“Siapa saja yang beramal (melaksanakan amal ibadat) tanpa ilmu, maka amalannya akan akan sia-sia.”
Dalam ajaran Islam pembelajaran sudah dimulai ketika seorang bayi masih berada dalam rahimnya, dalam konsep ini jelas bahwa Islam memang sangat memperhatikan umatnya untuk senantiasa belajar. Kemudian dalam Islam dijelaskan berdasarkan hadist Rasulullah SAW yang berbunyi : “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah maka kedua orang tuanyalah yg menjadikannya sebagai Yahudi Nasrani atau Majusi.” Dalam hadis ini jelas bahwa peran orang tua dalam keluarga sangatlah penting untuk mendidik putra-putrinya, orang tuanyalah yang akan membentuk pribadi anaknya dalam lingkungan keluarga. Karena tempat belajar yang pertama bagi seorang manusia adalah lingkungan keluaraga. Tahap ini merupakan tahap yang paling menentukan seorang anak untuk pembentukan karakter. Tahap ini merupakan tahap penanaman dasar-dasar kehidupan pada diri seorang anak.

C. Manfaat long life education
Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu dan beriman beberapa derajat, itu artinya betapa Allah menghargai orang yang berilmu karena dengan ilmu pula orang akan lebih mampu mengenal Allah dan lebih banyak mendekatkan diri padanya dengan ibadah.
Orang yang berilmu akan dapat memahami ajaran islam secara kaffah. Sehingga orang yang berilmu akan bisa menjalankan amal ibadah yang diperintahkan oleh Allah dengan lebih baik dibandingkan dengan orang yang tidak ataupun kurang memiliki banyak ilmu. Orang yang berilmu juga akan dapat memajukan agama islam dengan pemikiran-pemikiran dan kecerdasan yang ia miliki. Sehingga dapat membawa islam menuju kejayaan. Sebaliknya apabila semua orang islam itu tidak berilmu maka agama islam tidak akan maju dan mudah digejolakkan oleh orang-orang yang membenci islam. Jadi peran ilmu sangatlah penting dalam menjaga eksistensi agama islam. Selain itu, manfaat lain apabila semua orang islam memmiliki kecerdasan dan ilmu yang tinggi, maka akan banyak orang non islam yang akan tertarik untuk masuk agama islam.
Dikatakan bahwa agama adalah milik orang yang berilmu. Karena hanya orang yang berilmu yang dapat mengkaji isi dari ajaran agama islam. Seperti yang kita tahu bahwa sumber utama ajaran islam adalh Al Qur’an dimana Al Qur’an adalah sebagai pedoman hidup umat islam yang kekeal sepanjang masa dan dijaga kemurniannya oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Di dalam Al Qur’an telah tertulis berbagai inti dari ajaran islam, selain itu juga terdapat ilmu-ilmu umum lainnya, seperti ilmu alam. Oleh karena itu diperlukan orang yang berilmu untuk mengkaji ilmu science yang tertulis di dalam Al Qur’an.
Menuntut ilmu akan mendatangkan berbagai manfaat bagi umat islam yang melaksanakannya secara ikhlas dan sungguh-sungguh dengan tutjuan untuk mencari ridho Allah semata. Beberapa manfaat dari menuntut ilmu adalah sebagai berikut :
1. Allah memudahkan jalan ke sorga bagi orang yang menuntut ilmu.
2. Malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi.
3. Seorang ‘alim dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air.
4. Keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang.
5. Para ulama itu pewaris para Nabi.
Dengan banayaknya manfaat yang akan didapatkan oleh orang yang menuntut ilmu. Maka sebagai seorang muslim hendaknya hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi kita untuk lebih giat dalam menuntut ilmu. Baik itu ilmu umum ataupun ilmu agama. Karena Allah tidak tidak hanya menyuruh kita untuk menuntut ilmu salah satu diantara kedua ilmu itu. Tapi kita diperintahkan untuk menuntut ilmu keduanya.
Dengan terus menerus belajar, seseorang tidak akan ketinggalan zaman dan dapat memperbaharui pengetahuannya, terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Dengan pengetahuan yang selalu diperbaharui ini, mereka tidak akan terasing dari generasi muda, tetap dapat memberikan sumbangannya bagi kehidupan di lingkungannya.
Long life education juga dapat mencegah kepikunan. Para ilmuwan dari Inggris dan Finlandia menemukan bahwa tetap aktif sampai usia lanjut sangatlah penting. Berdasarkan penelitian mereka, diketahui bahwa orang-orang yang lebih lama menempuh pendidikan lebih mampu mengimbangi efek demensia pada otak. Selama satu dekade terakhir, studi mengenai demensia atau kepikunan secara konsisten menunjukkan, lebih lama kita menuntut ilmu, makin rendah resiko terkena demensia. Studi terkini terhadap 872 orang yang mengikuti studi jangka panjang mengenai penuaan membuktikan hal tersebut.
Long life education adalah kunci untuk menjawab semua tantangan zaman. Apalagi di era globalisasi seperti ini dibutuhkan ilmu untuk dapat bersaing dengan agama lain. Dan ilmu juga dibutuhkan untuk membentengi kita dari pengaruh agama lain.







BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan adalah hal yang wajib bagi semua umat islam. Karena pendidikan dapat menghantarkan umat islam mencapai derajat yang lebih tinggi. Selain itu dengan pendidikan yang baik kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Alla Subhanahu Wa Ta’ala dan membawa islam menuju kejayaan.

B. Saran
1. Sebagai umat islam kita hendaknya mengimplementasikan prinsip long life education dalam islam di kehidupan kita sehari-hari dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. Sebagai seorang muslim yang baik hendaknya kita saling mengingatkan antar sesama dalam kebaikan khususnya dalam menuntut ilmu.















REFERENSI

Tafsir, Ahmad. 2008. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.
Zuhairini, dkk. 1997. Sejarah Pendidikan Islam. Bumi Aksara: Jakarta.
Salim Bahreisy, H. 1980. Sejarah Hidup Nabi-Nabi. Bina Ilmu: Surabaya.
http://afika.blog.fisip.uns.ac.id/2010/12/17/long-live-education-in-islam/ diakses pada rabu,14 Desember 2011 pukul 04.51 WIB

Your Reply